Thursday, October 22, 2015

Yang Ke-50

Wanita cantik dengan rambut lurus halus dihiasi beberapa helai rambut putih menandakannya mulai tua. Semakin terlihat jelas kerutan diwajahnya. Sosok wanita yang selalu ku kagumi, sayangi, juga cintai. Beliau ternyata sudah bertambah tua. Sudah hampir 18 tahun, beliau memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupku. Wanita paruh baya yang pernah kubuat tersenyum, tertawa, marah, kesal, sakit hati, bahkan yang pernah kubuat meneteskan air mata. Sebegitu nakalnya aku, namun ia selalu berusaha sabar mengadapi mahasiswi payah sepertiku.

Entahlah, betapa bodohnya aku selalu menyakiti hatinya secara sengaja maupun tidak sengaja. Membuat sosok yang begitu memperjuangkan keberadaanku menjadi bersedih. Namun di samping itu, setidaknya aku juga pernah membuatnya tersenyum bahagia karnaku (walau hanya sesaat). Beliau, wanita tegar yang apa aja bisa, Erma Suryani, kelahiran Solo, 21 Oktober 1965,  mama dari dua laki-laki ganteng dan satu perempuan manis.

Aku bahagia telah terlahir dari seorang wanita tegar yang bisa melakukan apapun seorang diri, yaaa walaupun kalau nonton sinetron gampang banget nangisnya. Ia selalu berusaha membahagiakan ketiga anak yang dicintainya. Walaupun Angga ( Anak sulung mama (19th) ) suka banget godain adiknya mati-matian, suka iseng, suka marah-marah gajelas, kata mama, dia tetaplah kakak yang bertanggung jawab dan sayang sama adik-adiknya. Ketika mamapun punya anak kedua perempuan ( Novie (hampir 18th) ) yang juteknya abis-abisan kalau lagi di rumah, kalo ngomong seperlunya banget, suka unmood, yang kalau lagi diisengin kakaknya langsung teriak 7 oktaf, kata mama, Novie tetap jadi anak perempuan manis yang membanggakannya. Dan walaupun Dimas ( Anak ketiga mama (15th) ) akhir-akhir ini sering unmood kalau ada di rumah, kata mama, Dimas sudah mulai dewasa dan mulai membantu mama.

Entahlah, dari macam-macam sifat ketiga anaknya, mama selalu punya kebahagiaan tersendiri yang ia tunjukan di depan kami. Sekalipun ia sedang bersedih ataupun kebingungan bagaimana lagi ia harus membantu papa untuk mewujudkan keinginan dan kebutuhan anak-anaknya, mama selalu berusaha tenang dan berusaha sekuat yang ia dapat dilakukan.
Sekarang, kami (kedua anak mama tersayang yang sudah memasuki jenjang perkuliahan) sudah mulai dewasa pula. Mama bilang, “Kalian yang rajin kuliahnya, kerja, cari uang yang banyak, biar mama bisa istirahat santai di rumah.” Kata itulah yang membuatku menjadi selalu termotivasi untuk giat berkuliah dengan tujuan membanggakannya. Biarpun mama terkadang mengeluh sudah lelah, tapi mama selalu berusaha terus-menerus agar dapat lebih mendewasakan anak-anaknya. Mama selalu memberikan motivasi ketika anak-anaknya jenuh dengan aktifitasnya, mama selalu memberikan semangat ketika ketiga anaknya hampir putus asa, mama selalu memeluk anak-anaknya seolah ia ingin kembali menjadi mama yang selalu dipeluk dan disayangi oleh ketiga anak kecilnya dulu, mama selalu bertanya apa saja yang anaknya lakukan di hari ini (seolah rindu saat ketiga anaknya bercerita menggebu-gebu tentang kegiatannya tanpa perlu ditanya), bahkan terkadang mama masih saja menyuapi anaknya yang katanya “belum lapar.”

Kini, 21 Oktober 2015, mama bertambah usia 50 tahun sudah umurnya. Mama pernah bilang, “setiap mama berdoa, kalian selalu ada dalam doa mama, kalau kalian berdoa, doain mama juga ya supaya mama punya umur yang panjang dan lihat kalian sukses.” Tenang mah, setiap anakmu ini berdoa, dalam doa novie selalu menginginkan mama dan papa sehat dan dipimpin jalannya oleh Tuhan. Sekarang mama sudah semakin berumur, saatnya anak perempuan mama yang berdoa untuk mama. Semoga  apapun yang mama lakukan, adalah apa yang terbaik untuk kita semua. Semoga apa yang menjadi doa mama akan Tuhan kabulkan. Semoga apapun yang mama impikan, dapat dicapai oleh ketiga anak mama ini. Semoga mama selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang, dan diberikan kebahagiaan selalu. Semoga doa mama untuk ketiga anaknya menjadi sukses itu dapat terwujud. Sehingga mama dapat merasakan kebahagiaan dan rasa bangga yang berlimpah. Mah, mama selalu jadi mama tersayang novie walaupun novie sering unmood di rumah, atau sering jutek kalau diajak ngobrol. Mama tetap jadi mama yang novie jadikan alasan untuk tetap melanjutkan kuliah ini. Mama selalu jadi alasan kenapa novie mau meninggalkan zona nyaman novie saat itu dan mulai berkuliah tanpa menyusahkan mama dan papa. Mah, I love you, you’re always in my heart everywhere, everyday, an everytime. Semoga di usia yang sudah tidak muda lagi ini, mama tetap jadi mama yang kuat dan apa aja bisa. Amin


Sekarang, bukan soal “gak perlu ucap-ucapin ulang tahun ke nyokap atau update "I love you, ma" tanpa berani ngomong langsung,” tapi soal seberapa besar rasa sayang kita untuknya. Terkadang rasa cinta tidak perlu diumbar, mungkin termasuk rasa cinta terhadap orang tua juga. Selamat Ulang Tahun Yang Ke-50, Mama.


Dari anak perempuanmu,
yang sering membuatmu sedih,
yang bermimpi untuk dapat lebih membanggakanmu,
Novie Dwi Anjani