Tuesday, March 21, 2017

Dalam Diam

Bagaimana nasib pagi yang ditinggalkan awan cerah?
Bagaimana kabar bintang yang meninggalkan malam?
Tak lagi mesra bukan?

Ditinggalkan maupun meninggalkan itu perihal perasaan
Kehilangan harusnya tak membuatmu mati dalam hampa

Walau terang berganti gelap
Meski matahari digantikan bulan
Sekalipun kicau burung pergi pada sunyi yang menyekap
Dan kalaupun cerah berujung mendung
Tetaplah pada kamu yang dapat dicintai,
Dalam diam...

Dingin

Rahasia tetap diam
Tinggal disana dan diam membisu
Ia bersembunyi dibalik senyum
Aku melihatnya
Berpapasan dengan dingin
Di tengah hujan yang mulai jatuh

Kini tak ada bintang
Hanya terlihat remang malam yang sendu
Bersama rintik hujan
Hingga dingin jadi beku
Malam itu jadi saksi bisu
Bersama hujan yang selalu ingin menemani

Rasa tak lagi terasa
Luka tertinggal diantara senyum yang memudar
Ada yang mati!



Friday, March 10, 2017

Sunyi

Dari ketinggian yang sunyi sejak senja
Menunggu malam yang semakin senyap
Kepada angin yang berlalu lalang dalam malam,
Dan kepada langit luas dengan awan tebal yang jarang,
Juga kepada burung yang beterbangan diantara sepi
Diketinggian ia merenung
Ia berbagi rasa
Hati bergejolak tak karuan
Jantungpun berdetak semakin cepat
Kegelisahan tak lagi dapat dipendam
Dan kesedihan pula tak lagi dapat ditahan

Ia terdiam
Termenung
Lalu bercerita
KepadaNya yang berada lebih tinggi dari dimana ia berada
Tentang keluarga, sahabat,
tentang hati, perasaan, dan tentangnya

Diantara angin yang berbisik,
Dalam dingin yang menusuk tulang,
Air matanya jatuh. Deras.
Ia terus bercerita dalam diam
Sesekali ia mengusap air mata yang membasahi pipi

Ia menarik nafas,
Perlahan membuka mata
Matanya masih berkaca-kaca
Sesekali, air matanya jatuh lagi
Sambil memandang langit luas yang kosong
Ia menaruh harapan
Agar nanti ia tetap dapat tersenyum
Walau hati sedang tak bersahabat
Hingga suatu saat semua tak dapat dibendung lagi,
Maka ia akan kembali bercerita
Dari ketinggian, kepada yang maha tinggi