Wanita
cantik dengan rambut lurus halus dihiasi beberapa helai rambut putih menandakannya
mulai tua. Semakin terlihat jelas kerutan diwajahnya. Sosok wanita yang selalu
ku kagumi, sayangi, juga cintai. Beliau ternyata sudah bertambah tua. Sudah
hampir 18 tahun, beliau memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupku. Wanita
paruh baya yang pernah kubuat tersenyum, tertawa, marah, kesal, sakit hati,
bahkan yang pernah kubuat meneteskan air mata. Sebegitu nakalnya aku, namun ia
selalu berusaha sabar mengadapi mahasiswi payah sepertiku.
Entahlah,
betapa bodohnya aku selalu menyakiti hatinya secara sengaja maupun tidak
sengaja. Membuat sosok yang begitu memperjuangkan keberadaanku menjadi
bersedih. Namun di samping itu, setidaknya aku juga pernah membuatnya tersenyum
bahagia karnaku (walau hanya sesaat). Beliau, wanita tegar yang apa aja bisa, Erma Suryani, kelahiran
Solo, 21 Oktober 1965, mama dari dua
laki-laki ganteng dan satu perempuan manis.
Aku
bahagia telah terlahir dari seorang wanita tegar yang bisa melakukan apapun
seorang diri, yaaa walaupun kalau nonton sinetron gampang banget nangisnya. Ia
selalu berusaha membahagiakan ketiga anak yang dicintainya. Walaupun Angga (
Anak sulung mama (19th) ) suka banget godain adiknya mati-matian,
suka iseng, suka marah-marah gajelas, kata mama, dia tetaplah kakak yang
bertanggung jawab dan sayang sama adik-adiknya. Ketika mamapun punya anak kedua
perempuan ( Novie (hampir 18th) ) yang juteknya abis-abisan kalau
lagi di rumah, kalo ngomong seperlunya banget, suka unmood, yang kalau lagi
diisengin kakaknya langsung teriak 7 oktaf, kata mama, Novie tetap jadi anak
perempuan manis yang membanggakannya. Dan walaupun Dimas ( Anak ketiga mama (15th)
) akhir-akhir ini sering unmood kalau ada di rumah, kata mama, Dimas sudah
mulai dewasa dan mulai membantu mama.
Entahlah,
dari macam-macam sifat ketiga anaknya, mama selalu punya kebahagiaan tersendiri
yang ia tunjukan di depan kami. Sekalipun ia sedang bersedih ataupun
kebingungan bagaimana lagi ia harus membantu papa untuk mewujudkan keinginan
dan kebutuhan anak-anaknya, mama selalu berusaha tenang dan berusaha sekuat
yang ia dapat dilakukan.
Sekarang,
kami (kedua anak mama tersayang yang sudah memasuki jenjang perkuliahan) sudah
mulai dewasa pula. Mama bilang, “Kalian yang rajin kuliahnya, kerja, cari uang
yang banyak, biar mama bisa istirahat santai di rumah.” Kata itulah yang
membuatku menjadi selalu termotivasi untuk giat berkuliah dengan tujuan
membanggakannya. Biarpun mama terkadang mengeluh sudah lelah, tapi mama selalu
berusaha terus-menerus agar dapat lebih mendewasakan anak-anaknya. Mama selalu
memberikan motivasi ketika anak-anaknya jenuh dengan aktifitasnya, mama selalu
memberikan semangat ketika ketiga anaknya hampir putus asa, mama selalu memeluk
anak-anaknya seolah ia ingin kembali menjadi mama yang selalu dipeluk dan
disayangi oleh ketiga anak kecilnya dulu, mama selalu bertanya apa saja yang
anaknya lakukan di hari ini (seolah rindu saat ketiga anaknya bercerita
menggebu-gebu tentang kegiatannya tanpa perlu ditanya), bahkan terkadang mama
masih saja menyuapi anaknya yang katanya “belum lapar.”
Kini,
21 Oktober 2015, mama bertambah usia 50 tahun sudah umurnya. Mama pernah
bilang, “setiap mama berdoa, kalian selalu ada dalam doa mama, kalau kalian
berdoa, doain mama juga ya supaya mama punya umur yang panjang dan lihat kalian
sukses.” Tenang mah, setiap anakmu ini berdoa, dalam doa novie selalu
menginginkan mama dan papa sehat dan dipimpin jalannya oleh Tuhan. Sekarang
mama sudah semakin berumur, saatnya anak perempuan mama yang berdoa untuk mama.
Semoga apapun yang mama lakukan, adalah
apa yang terbaik untuk kita semua. Semoga apa yang menjadi doa mama akan Tuhan
kabulkan. Semoga apapun yang mama impikan, dapat dicapai oleh ketiga anak mama
ini. Semoga mama selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang, dan diberikan
kebahagiaan selalu. Semoga doa mama untuk ketiga anaknya menjadi sukses itu
dapat terwujud. Sehingga mama dapat merasakan kebahagiaan dan rasa bangga yang
berlimpah. Mah, mama selalu jadi mama tersayang novie walaupun novie sering
unmood di rumah, atau sering jutek kalau diajak ngobrol. Mama tetap jadi mama
yang novie jadikan alasan untuk tetap melanjutkan kuliah ini. Mama selalu jadi
alasan kenapa novie mau meninggalkan zona nyaman novie saat itu dan mulai
berkuliah tanpa menyusahkan mama dan papa. Mah, I love you, you’re always in my
heart everywhere, everyday, an everytime. Semoga di usia yang sudah tidak muda
lagi ini, mama tetap jadi mama yang kuat dan apa aja bisa. Amin
Sekarang,
bukan soal “gak perlu ucap-ucapin ulang tahun ke nyokap atau update "I love you, ma" tanpa berani ngomong langsung,” tapi soal seberapa besar rasa sayang kita
untuknya. Terkadang rasa cinta tidak perlu diumbar, mungkin termasuk rasa cinta terhadap orang tua juga. Selamat Ulang Tahun Yang Ke-50, Mama.
Dari anak perempuanmu,
yang sering membuatmu sedih,
yang bermimpi untuk dapat lebih membanggakanmu,
Novie Dwi Anjani