Hamparan langit luas terasa berada dekat dalam pandanganku..
Awan itu. Entah mengapa ia menjadi sesuatu yang sangat indah. Mungkin karena aku tidak pernah benar benar memperhatikannya selama ini ya?
Dalam sepi di kesunyian. Sendiri. Memandangnya. Melihat betapa indah sesuatu yang Tuhan ciptakan. Menghela nafas dan memikirkan apapun yang terasa mengganjal dalam hati. Menghirup udara untuk sesekali membuat hati merasa lega. sekalipun angin menyapu debu jalan dan menerbangkan dedaunan yang gugur, aku tetap memandangnya.
tetap dalam sepi dan hati yang terasa sunyi. Tetap satu yang kutuju, kupandang, juga kunikmati keindahannya. Suasana inilah yang menciptakan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang entah darimana tiba tiba menyerbu otakku, berebut untuk meminta dijawab. Seperti aku merasa diwajibkan untuk menjawabnya satu persatu. Perlahan. Berpikir. Mereka begitu anarkis. Mengapa mereka harus menyerbu pikiranku? Sementara aku sebenarnya tak menginginkan mereka untuk hadir saat ini. Aku merasa belum siap, tapi... Ia lah yang membuatku merasa tenang. ia lah yang membuat hati ini merasa damai. Dan ia juga yang membuatku merasa lega. Dia yang memberiku sebentuk petunjuk untuk jawaban pada mereka yang sempat menyerbu pikiranku
Dalam beberapa saat aku tetap pada pandanganku. Melihat sekeliling yang ada di atas. Luas. Indah. kurasa, dia memiliki 3 dimensi. Dia juga punya pasangan. Pasangannya memiliki warna kabur. Memeluknya dalam angkasa luas. Mendekapnya dalam momen yang tepat. Mereka punya cerita. Cerita yang kurangkai sendiri berkat hasil pandanganku. Melihat mereka tersenyum, akupun tersenyum. Tersenyum untuknya dan tersenyum untuk hati ini. Dia baik. Aku menaruh secercah harapan dan kemudian ia memberi jawaban untuk asa itu sendiri.
❤☁
No comments:
Post a Comment