Terekam memori disaat kita saling menatap polos
Awalnya kita tak saling mengenal
Bermodalkan senyum tipis berharap dapat mencairkan suasana
Cerminan bisu dari kasih yang mungkin terjadi
Sepetik kata yang terucap, memulai cerita kala itu
Menyentuh halusnya percakapan singkat
Terselip perhatian yang tiba-tiba muncul
Jawaban lugu melanjutkan kedekatan
Menciptakan imaji dahsyat yang meruntuhkan keasingan diri
Membentuk ruang gelisah dalam pikiran
Membisikkan hati supaya bertahan
Menggoda perasaan yang dulu terabaikan
Waktu singkat membentuk celah asmara
Entah bagaimana lanjutan asmara yang bercelah
Akankah teka-teki cinta yang tak terjawab tetap akan menjadi dongeng indah yang tercipta di kemudian hari?
Cinta ini seperti retorika hati
Bias di mata, nyata di jiwa
Kamu ragu untuk datang
Padahal aku menemukan cintaku
Ternyata,
Salah pengertian menyebabkan hati terusik
Persepsi berlebihan menimbulkan kesalahpahaman
Satu hati berkata "ya,"
Namun yang lain menyaut "tidak" secara semu
Ruang rindu tersentuh dalam peristiwa lalu
Dimana kamu seperti menginsyaratkan kasih
Namun kasih tak kunjung menghampiri
Tanda baca atas kata yang ku terjemahkan
Mengartikan kekeliruan yang fatal
No comments:
Post a Comment