Biar…
Aku tak peduli tentang apa yang kau pikirkan untukku
Aku tak peduli apa yang kaupikirikan tentang masa lalu kita
Yang hanya ku peduli sebenarnya adalah kebahagiaanmu
Aku tak ingin kau terus hanyut dalam kebohongan yang semakin
lama makin memuncak
Aku hanya tak mau kau menjadi egois terhadap keinginanmu
sendiri
Ingat saat kau bohong padaku?
Aku tau apa keinginanmu saat itu
Yang kau inginkan adalah terus bersamaku bukan?
Keinginanku sebelumnya adalah juga terus bersamamu, sayang
Tapi apakah kau tak berpikir dengan baik tentang suatu
hubungan?
Hubungan yang baik adalah ketika satu sama lain saling jujur
Dimana taka da kebohongan diantara kita
Dimana semua berjalan dengan begitu tulus
Aku tak menyalahkanmu
Karena memang bukan Cuma kamu yang salah
Aku juga pernah salah
Aku juga pernah berbohong
Pula aku pernah mengabaikan sesuatu yang mungkin akan
menjadi indah untukku, juga untukmu
Tapi dengan begitu,
Aku menjadi sadar bahwa aku tak ingin larut dalam
kebohonganku sendiri
Aku hanya ingin kita menjadi masing-masing pribadi yang
dapat jujur terhadap diri kita sendiri
Aku juga tak membencimu
Aku memutuskan meninggalkanmu karena aku tak ingin hanyut
dalam kebohongan
Aku tak mau kau terus datang dengan kepastian yang
sebenarnya tabu
Aku ingin kau menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Aku ingin kau menjadi
lelaki yang tulus
Aku ingin kau menjadi pria setia
Setia dalam kejujuran, dan setia dalam ketulusan
Tolong…
Tolong jangan berpikir bahwa aku menyalahkanmu
Aku tak bermaksud seperti itu
Ya… sekarang aku mengerti
Bahwa semua ini memang adalah salahku bukan?
Semua yang terjadi adalah akibat perbuatanku bukan?
Ya.. aku menyadarinya
Maafkan aku…
Kau tak mau memaafkanku?
Maafku ini hanya berarti awal sebuah jalinan hubungan baru
yang mungkin bisa jadi lebih baik lagi
Tak apa…
Yang perlu kau tau adalah ketika aku dan kamu pernah menjadi
kita
Karena setiap orang yang berpasangan akan bahagia jika
bersama
Lalu menghalalkan segala cara untuk terus bersama
Kemudian jika kita sekarang telah tak bersama,
Apakah kita harus berjauhan?
Apakah kita harus bermusuhan?
Apakah kita mesti saling membenci?
Apakah kita harus seperti sosok yang tak mengenal satu
dengan yang lainnya?
Apakah kita masih layak menyalahkan satu sama lain?
Maafkan aku atas perkataanku yang mungkin pernah menyinggungmu
Untuk yang menganggap dirinya sebagai sosok yang
bersalah padaku,
Yang berpikir bahwa aku selalu menyalahkannya
No comments:
Post a Comment